Kepala BSIP SDLP: Kementan Siapkan Upaya Antisipasi Dampak El Nino
Bogor (07/07/2023) – Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumberdaya Lahan Pertanian (BSIP SDLP), mewakili Kepala BSIP, berkesempatan untuk menjadi salah satu narasumber pada Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Strategi dan Antisipasi Dampak El Nino terhadap Ketahanan Pangan” pada tanggal 6 Juli 2023 di Novotel Bogor, Jawa Barat. FGD yang dikoordinir oleh Utusan Khusus Presiden Rl Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan (UKP-BKPKKP) ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong pencapaian SDGs Zero Hunger.
Acara dibuka oleh UKP RI Bapak H. Muhamad Mardiono dan dihadiri oleh berbagai Kementerian/Lembaga, yang diantaranya adalah Kepala Bapanas (H. Arief Prasetyo Adi, S.T, M.T), Kepala OR Pertanian dan Pangan BRIN (Puji Lestari, S.P., M.Si., Ph.D), Deputi 2 Kantor Staf Presiden RI (Abetnego Tarigan) dan BMKG. Selain itu, FGD tersebut juga menghadirkan peserta aktif lainnya, seperti Universitas, BUMN, Swasta, Organisasi Petani, Pemuda, Riset, dan Tim Ahli.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan fenomena El Nino akan terjadi di Indonesia tahun 2023 dengan puncaknya pada bulan Agustus 2023. Fenomena yang memicu terjadinya penurunan curah hujan yang ekstrem ini tentu akan berdampak terhadap berbagai segi kehidupan. Hal tersebut tidak terkecuali sektor pertanian, yang artinya mengancam ketahanan pangan.
Dr. Ir. Rahmawati, MM selaku Kepala BSIP SDLP menyebutkan bahwa diperlukan aksi komprehensif yang menjadi langkah untuk antisipasi atasi dampak El Nino terhadap sektor pertanian. Langkah antisipasi yang dijelaskan oleh Kepala BSIP SDLP diantaranya adalah pemetaan prediksi kekeringan dan potensi infrastruktur pertanian, penggunaan varietas unggul padi, dukungan pembiayaan KUR & asuransi pertanian, pembentukan gugus tugas dan lain-lain.
“Praktek budidaya padi hemat air juga penting untuk diterapkan. Perlu penyediaan penyimpanan air dan penyesuaian waktu tanam dengan memanfaatkan sistem informasi, seperti KATAM dan SISCrop.” Ujar Dr. Rahmawati.
Diharapkan dengan adanya masukan dan gagasan pada FGD ini dapat tersusun langkah-langkah konkrit, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai strategi paling efektif untuk mengantisipasi dampak El Nino yang mengancam ketahanan pangan. Hal tersebut demi terciptanya pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern.